INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 

INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 

INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 

Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menyebutkan bahwa Ekonomi Kreatif (Ekraf) bisa menjadi alternatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ekraf adalah sektor ekonomi yang menggabungkan kreativitas, inovasi, dan kekayaan budaya untuk menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ekraf telah menjadi salah satu sektor yang tumbuh pesat di Indonesia. Berbagai industri kreatif seperti fashion, desain, film, musik, kuliner, dan seni rupa, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada tahun 2019, kontribusi Ekraf terhadap PDB Indonesia mencapai 7,4%.

INDEF menilai bahwa Ekraf memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan stakeholder terkait, sektor ini dapat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan Ekraf antara lain adalah meningkatkan akses pasar, memperkuat infrastruktur dan regulasi, serta memberikan dukungan finansial kepada pelaku usaha kreatif.

Selain itu, INDEF juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam mengembangkan Ekraf. Dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, sektor ekonomi kreatif dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian nasional.

Dengan potensi yang besar dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, Ekonomi Kreatif memang layak dijadikan sebagai alternatif untuk mendorong perekonomian nasional. Dengan dukungan yang kuat dan langkah-langkah strategis yang tepat, sektor ini dapat menjadi salah satu pilar utama dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan.